“Hubungan
PGRI dengan Educational International (EI)”
MATA
KULIAH SEJARAH PERJUANGAN & JATI DIRI PGRI
DOSEN :
Zainal
Abidin, M.Pd
Nama : Eka
Candra Pranata (201414501412)
Kelas : R8K
UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
Jl.
Raya Tengah, Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Telp (021) 87797409
Website
: http//www.unindra.ac.id E-mail : university@unindra.ac.id
Tahun
2018
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sesuai dengan
asas perjuangan nya, PGRI sejak permulaan berdiri nya sudah mulai berusaha
mencari hubungan dengan organisasi-organisasi guru dan serikat-serikat buruh
luar negeri. Pada masa permulaan revolusi dulu, hubungan tersebut hanya bisa
diusahakan melalui surat-menyurat saja. Di
luar dugaan, tanggapan pertama datang dari Australia yang sekaligus
menyampaikan undangan untuk berkunjung ke negerinya supaya wakil kita bisa
memberi informasi tentang keadaan dan perjuangan RI di sana. Kemudian datang
pula undangan perkenalan dari NEA untuk berkunjung ke Amerika, perkenalan
tertulis tersebut menjadi permulaan hubungan PGRI dengan WOTP.
PGRI antar
instansi ini dapat berjalan harmonis dan
dinamis dengan sifat pedagogis, sosiologis dan produktif, maka diharapkan
tercapai tujuan utama yaitu terlaksananya proses pendidikan di Indoesia secara
produktif, efektif, efisien, dan berhasil sehingga menghasilkan out-put yang berkualitas
secara inteletual, spiritual, dan sosial.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimana hubungan luar negeri PGRI
dengan Educational International (EI)?
C.
Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana hubungan
luar negeri PGRI dengan Educational International (EI)
D.
Manfaat
Adapun manfaat dalam penulisan
makalah ini adalah agar pembaca dapat menambah wawasan dan dapat lebih memahami
mengenai hubungan luar negeri PGRI dengan EI (Educational International) serta dapat menjadi referensi
dikemudian hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Hubungan
luar negeri PGRI dengan Educational
International (EI)
Educational Internasonal (EI) adalah organisasi
serikat Pekerja Pendidikan Tingkat Dunia, yang 25 juta anggotanya mewakili
seluruh bidang pendidikan mulai dari pendidikan pra sekolah sampai perguruan
tinggi melalui 311 organisasi serikat pekerja tingkat nasional yang tersebar di
159 negara dan wilayah. Di Asia Pasifik, EI mempunyai 68 anggota organisasi di
34 negara, termasuk PGRI. EI mempunyai hubungan kerja dengan UNESCO, termasuk
IBE (International Buereau of Edication
atau Biro Pendidikan Internasional) serta memiliki status konsultatif dengan United Nation Economics and Social Council
(ECOSOC) atau Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa Bangsa. Secara
khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan bersama dengan WHO, UNAIDS,
ILO, World Bank, dan Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD).
Hubungan tersebut memberikan kesempatan bagi EI
dalam mempromosikan tujuan guru dan pekerja pendidikan di forum internasional
dan dalam memberikan masukan dalam diskusi ketika sedang menyusun keputusan
tentang kebijakan penting. Program dan anggaran belanja EI diadopsi setiap tiga
tahun oleh Kongres Dunia Education International, yang dihadiri oleh semua organisasi anggota EI dan para
pengamat dari organisasi internasional serta lembaga-lembaga antara negara.
Resolusi kebijakan EI diadopsi dan Dewan Pimpinan Pusat dipilih di Kongres
Dunia yang terakhir diselenggarakan di Jontien, Thailand, pada bulan Juli 2001.
Sekretariat Markas Besar atau Kantor Pusat EI
teretak di Brussel Belgia. Kantor-kantor kawasan terletak di Afrika (Lome,
Togo), Asia Pasifik (Kuala Lumpur, Malaysia), dan Fiki, Eropa (Brussel,
Belgia), Amerika Latin (San Jose, Cose Rica) dan Amerika Utara dan Karibia
(santalucia). Setiap 3 tahun sekali di tiap-tiap kawasan diselenggarakan
Konvereverensi Regional. Secara khusus, EI bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan
bersama dengan WHO, UNAIDS, ILO, World Bank, dan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). EI
dibentuk pada tahun 1993 sebagai hasil penggabungan antara The International Federation of Free Teacher Union (IFFTU) dan The World Confederation of Organizations of
The Teaching Profession (WCOTP).
Sekertariat pengurus EI bermarkas di Brussels,
Belgia, yang dilengkapi dengan lima departemen yaitu: pendidikan, serikat
sekerja, hak asasi manusia dan keadilan, pengembangan kerjasama, informasi dan
administrasi. Kantor regional EI bermarkas di Afrika (Lome, Togo), Asia (Kuala
Lumpur, Malaysia), Pasifik (Fiji), Eropa (Brussels, Belgia), Amerika Latin (San
Jose, Costa Rica), Amerika Utara dan Karibia (ST. Lucia). Konferensi regional
diadakan setiap tiga tahun oleh negera-negara anggota EI di kawasan yang
bersangkutan untuk menyepakati program dan kegiatan.
Pada tahun 1999, EI mengumpulkan konsorsium yang
terdiri dari rekan kerja sama berikut: Lärarförbundet (Sweden),
Utdanningsförbundet (Norway), Japan Teachers’ Union (Japan), Australian
Education Union (Australia) dan National Education Association (USA) untuk
bekerja sama dengan PGRI untuk menjadi sebuah organisasi guru independen,
demokratis dan efektif. Agenda ini dimulai di dua propinsi pada tahun 2000, dan
dalam tujuh tahun secara bertahap meningkat menjadi 26 dari 33 provinsi.
Program ini terutama menargetkan para pemimpin tingkat provinsi dan kabupaten.
Pertemuan diadakan setiap tahun untuk mengevaluasi dan merencanakan setiap
tahun berikutnya dengan perwakilan dari organisasi bekerja sama lima.PGRI
sekarang memainkan peran aktif dalam gerakan buruh di Indonesia.
Tujuan PGRI mengikuti
organisasi ini adalah :
- Memperkuat PGRI sebagai serikat
pekerja guru.
- Membuat organisasi yang lebih
demokratis, independen, transparan dan berkelanjutan.
Selain itu juga PGRI
mengikutsertakan dirinya dalam organisasi ini tentu memperoleh manfaat yaitu:
- Membuat kesadaran serikat
buruh, good governance,
transparansi dan akuntabilitas di semua tingkat organisasi.
- Untuk mendapatkan alokasi
anggaran 20% oleh pemerintah untuk pendidikan di tingkat nasional dan
daerah untuk dapat membahas masalah yang dihadapi oleh pendidikan, guru,
anak-anak, dan untuk mencapai pendidikan berkualitas untuk semua.
- Mempromosikan partisipasi
perempuan dan pemimpin muda dalam proses pengambilan keputusan dan semua
kegiatan serikat.
- Dibuat kolam pelatih terampil
di tingkat kabupaten dan propinsi.
- Berkaitan dengan keuangan
organisasi dan membuat organisasi mandiri secara finansial.
- Peningkatan proses komunikasi
dalam organisasi antara tingkat nasional, provinsi dan kabupaten.
Adapun EI bertujuan untuk :
- Melindungi hak profesional dan industrial dari para guru
dan pekerja pendidikan;
- Mempromosikan perdamaian, demokrasi, keadilan sosial,
dan persatuan kepada seluruh manusia si semua negara, melalui pembangunan
pendidikan umum berkualitas bagi semua.
- Memerangi semua bentuk rasialisme dan diskriminasi dalam
pendidikan dan masyarakat.
- Memberikan perhatian khusus bagi pembangunan peran
kepengurusan dan keterwakilan wanita di masyarakat, dalam profesi
mengajar, dan dalam organisasi guru dan pekerja pendidikan.
- Memastikan hak-hak kelompok kelompok yang terlemah
seperti masyarakat pribumi, etnik minoritas, migran dan anak-anak. EI
bertujuan dan bekerja untuk menghapuskan pekerja anak yang merupakan
bagian penting dari hak asasi manusia.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan apa
yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa salah satu strategi PGRI
untuk mencapai visi dan tujuan organisasi adalah melakukan kerjasama intern
organisasi dengan masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah, dan organisasi
massa lain atau sering disebut hubungan kerjasama PGRI secara vertikal,
horizontal dan bahkan hubungan luar negeri. Hubungan antara pengurus PGRI besar
pengurus PGRI provinsi secara vertikal bersifat Hierarkhies dan Instruktif.
Hubungan tersebut menggunakan azas manfaat, saling menguntungkan, saling
membantu, kekeluargaan, demokratis dan keterbukaan. Educational International (EI) bertujuan untuk melindungi hak
profesional dan industrial dari para guru dan pekerja pendidikan, mempromosikan
perdamaian, demokrasi, keadilan sosial, dan persatuan kepada seluruh manusia di
semua negara, melalui pembangunan pendidikan umum berkualitas bagi semua.
Sumber
: